Sebenarnya
aku ingin menuliska tentang dia, saat ini juga. Menulis di lembaran putih yang
masih begitu bersihh. Ingin kutuliskan semuannya, agar kertas ini menjadi lebih
bernilai dan bermakna. Tidak hanya sebagai lembaran kosong yang tidak berarti apa-apa.
Terutama bagiku sendiri, mungkin setelah kutuliskan lembaran ini akan berubah
menjadi sebuah kenangan yang sangat berarti. Mungkin saja. Tapi apa daya,
tanganku masih kaku, tak sejalan dengan pikiranku. Tanganku, jari-jariku, ia
masih menolak untuk mengetikkan nama DIA di lembaran ini. Aku tak tau kenapa,
tapi cukup sulit memaksannya untuk mulai mengukir setiap kata tentangnya.
Jari-jari ini tak pernah sejalan dengan fikiranku. Tak pernah sedikitpun. Aku sudah berusaha
merangkai kata-kata hanya untuk menuliskannya pada lembar kosong ini (yang
sekarang sudah tidak kosong lagii). Tapi aku tak sanggup menuliskannya dengan
indah. Benar-benar menyebalkan tangan
inii. Ohh kenapa ini. Aku membencinya?
Tidakk. Aku tidak pernah sedikitpun menaruh rasa benci padanya. Lantas kenapa
ini? Perasaan seperti apa ini. Membingungkan saja. Hashh :@
Aku
sebenarnya mau nulis apasih, daritadi muter-muter aja, nggak karuan
jeluntrungnyaa. Mau dibawa kemana ini tulisan?(mau dibawa kemana hubungan
kitaaaaaaa. Hah hubungan siapee? Wkwkk). Ah sudahlah, biarkan tulisan ini
selesai dengan sendirinyaa. Aku hanya berusaha menuruti pikiran dan
jari-jariku. Aku menuruti keduanya. Sebenarnya aku sangat ingin menuruti
fikiranku saja. Tapi susah, jari-jariku tak mau berkompromi. Jadi apa boleh
buat, ku biarkan saja sesuka hatinya. Menulis ini itu, tak tau maksud
sebenarnya. Hanya mengetik dan terus mengetik. Yang penting mereka berdua
senang hahaa. Dan aku rasa aku juga
cukup senang untuk menuliskan sepucuk tulisan yang aneh ini. yang penting
cukuplah buat hiburan untuk malam ini. Ketimbang ga ada kerjaan yang lebih
berarti. Okee lanjut , apa saja boleh dituliskan. Iya apapun ituu. Kalian semua
ayoo ikut akuu melanjutkan tulisan ini. Ayolahh !!
Apa
lagii? Kenapa jari-jariku malah menatapku dengan sinis? Kurasa aku tak
memaksanya menulis, aku hanya menurutinya saja. Sudahlah jarii. Kau tak perlu
menatapku lagii. Aku akan membiarkanmu menuliskan semuanya. Semua yang kau
inginkan. Jadi lanjutkan pekerjaanmu. Aku tak kan menghalangimu untuk
menuliskan apapun, meskipun itu adalah sesuatu yang tak kusuka. Iya seperti
kejadian hari ini. kejadian yang menyebalkan. Aku tak mau mengingatnya. Oh
jarii jangan tulis ini, kau tak perlu menuliskannya. Ini tak begitu penting.
Cukupp. Oh tidakk aku sudah berjanji untuk tidak menghalanginya. Okee
baiklahh..
Hari
ini memang cukup membuat siapa saja emosi, yapp terutama aku dan sekawanku.
Banyak yang membuat emosii ternyata. Mulai dari mereka anak-anak ga jelass yang
bikin ulah dengan kami. Apa mereka tidak tau siapa kami. Ya kami memang tidak
sepopuler mereka, yang hanya terkenal karena tingkah-tingkah aneh atau mungkin
masalah yang mereka buat sendiri untuk mempopulerkan nama mereka. Maaf saja
kami tidak seperti itu. kami lebih suka dikenal karena prestasi kami, karena
tingkah baik kami, karena keramahan kamii. Atau mungkin sifat lain yang
tentunya baikk J.
Kami sebenarnya tidak suka bikin onar. Tapi jangan salah, jangan memanfaatkan
kebaikan kami begitu saja. Karena kami tidak akan pernah tinggal diam, ketika
kalian merendahkan kami, menganggap kami kalah dengan kalian. Okee ingat itu..
Kami akan meladeni keinginan kalian jika kalian menantang kamii. Kami tidak
pernah takut pada kalian(haii anak-anak banyak omong). Tapi cara kami
melakukannya tidak akan sekampungan kalian. Memang kami rendah hatii, tapi
tidak rendah diri. Kami bisa menempatkan
posisi kami dengan baik. Jadi, jangan pernah merendahkan kami. Karena kami
memang tidak layak untuk direndahkan.
Meskipun
kelihatnnya tidak lebih baik dari kalian, tapi ingat kami ini sangat kompak.
Kami selalu menjaga solidaritas. Kami juga tidak suka bermusuhan. Karena tujuan
kami mencari teman sebanyak-banyaknya, bukan malah mencari musuh atau lawan
seperti kalian. Tapi karena ini kalian yang sudah memulainya dulu, maka kami
juga akan bersikap tidak baik pada kalian. Silakan kalian ngomong apa aja
tentang kami. Menjelekkan-jelekkan kami. Mengumbar keburukan kami ke setiap
orang. Silakan ! itu tak jadi masalah. Karena kami yakin banyak yang sudah tau
kami, kalau kami cukup baik. Tidak seperti yang anda katakan. Meskipun kami
tidak seterkenal kalian . Tapi kami
rasa banyak orang yang bakal mendukung kami. Kami tidak perlu jadi terkenal seperti kalian.
Dengan bergaya seperti itu, berlogat seperti orang kota. Tapi malah membuat
terlihat sangat kampungan. Kami hanya cukup menunjukkan prestasi kami. Iya PRESTASI yang membanggakan. Dan
semua orang akan mempercayai kami.
Mental
kami mental juaraa. Kami pasti bisa menang melawan kalian. Meskipun kalian
berusaha kuat untuk berbuat curang. Tetap saja kamilah juaranya. Kalian tau,
tidak ada pertandingan atau perlombaan yang kami lewatkan begitu saja, dan
tidak menjadi juaranya. Kami selalu jadi pemenangnya. Lihat saja kami terus
saja memenangkannya, kecuali hanya jika kami tidak mengikuti event tersebut,
barulah kita kalah. Tengok saja sudah berapa kali kami menang. LIHAT ! bukan
sombong kawan, tapi itulah kenyatannya. Banyak pula orang yang telah
mengakuinya.
Yapp
hari ini temanya kami punya mental baja, mental
sang juara. Mental inilah yang mengantarkan kita apada setiap kemenangan.
Dan juga sebuah kekompakan, solidaritas serta kebersamaan lah yang telah
membuat kami utuh samapi detik ini. Inilah yang membuat kami tangguh dan bisa
menghadapi kalian para musuh kamii.
Sangat disayangkan, kalian ingin melawan kami, tapi kalian tak ada mental
sedikitpun. Kalah mental coyy. Maaf bukan tandingan kami. Sekali lagi maaf
kalian bukan tandingan kamii.
Sudahlahh. untuk apa anda melakukan itu. menghabiskan waktu dengan sosial media anda, dan memenuhinya dengan tulisan tentang kami. apa kalian yakin dengan yang anda tuliskan itu. Ini roda masih berputar. Kehidupan masih berlangsung kawan (aku tetap menyebut kalian kawan, krn aku tak suka dg sebutan lawan). Nasib kita bukan kalian yang menentukan. Jadi diamlah dulu, tidak tahu bagaimana nasib seseorang kelak. jangan kalian yang memutuskan, jangan pernah merendahkan kami. Ingatt ! kalian mengatakan bahwa kami tidak akan sukses. Belum tentu juga kalian akan sukses. benar kan? siapa kalian? TUHANkah? Tidakkan? lalu siapa? orang-orang yang sok tau. Gampang saja kalian ngomong kalau kami tidak akan pernah sukses. Tolong jangan rendahkan kami, karena aku tau dan aku yakin teman-temanku, sahabat-sahabatku, begitu pula aku (kami semua) bisa sukses kelak. idak ada yang tidak mungkin. Semuanya bisa terjadi. Bukannya kalian itu orang-orang sosial? Tapi kenapa anda tidak pernah bisa menghargai orang lain. Kami jadi bingung dengan tingkah anda. nulis-nulis di medsos, mengumbarnya seperti itu, mengatakan kepada semua orang bahwa kami tidak akan sukses. Siapa yang tau bagaimana nantinya. Jalan kami masih panjang hahaaa. Apa kalian sudah merasa sukses sampai seberani itu menulis yang seharusnya tak kalian tulis... sudahlahh, aku membebaskan kalian untuk melakukan apasaja kepada kami. meskipun kami terkadang juga merasa terhina dengan setiap tingkah anda. Tapi kami akan menyikapinya dengan lebih dewasa. SENYUMIN AJA ORANG KAYAK MEREKA !
Sudahlahh. untuk apa anda melakukan itu. menghabiskan waktu dengan sosial media anda, dan memenuhinya dengan tulisan tentang kami. apa kalian yakin dengan yang anda tuliskan itu. Ini roda masih berputar. Kehidupan masih berlangsung kawan (aku tetap menyebut kalian kawan, krn aku tak suka dg sebutan lawan). Nasib kita bukan kalian yang menentukan. Jadi diamlah dulu, tidak tahu bagaimana nasib seseorang kelak. jangan kalian yang memutuskan, jangan pernah merendahkan kami. Ingatt ! kalian mengatakan bahwa kami tidak akan sukses. Belum tentu juga kalian akan sukses. benar kan? siapa kalian? TUHANkah? Tidakkan? lalu siapa? orang-orang yang sok tau. Gampang saja kalian ngomong kalau kami tidak akan pernah sukses. Tolong jangan rendahkan kami, karena aku tau dan aku yakin teman-temanku, sahabat-sahabatku, begitu pula aku (kami semua) bisa sukses kelak. idak ada yang tidak mungkin. Semuanya bisa terjadi. Bukannya kalian itu orang-orang sosial? Tapi kenapa anda tidak pernah bisa menghargai orang lain. Kami jadi bingung dengan tingkah anda. nulis-nulis di medsos, mengumbarnya seperti itu, mengatakan kepada semua orang bahwa kami tidak akan sukses. Siapa yang tau bagaimana nantinya. Jalan kami masih panjang hahaaa. Apa kalian sudah merasa sukses sampai seberani itu menulis yang seharusnya tak kalian tulis... sudahlahh, aku membebaskan kalian untuk melakukan apasaja kepada kami. meskipun kami terkadang juga merasa terhina dengan setiap tingkah anda. Tapi kami akan menyikapinya dengan lebih dewasa. SENYUMIN AJA ORANG KAYAK MEREKA !
Loh?
Kok jadi emosi menggebu-nggebu kayak gini. Wahh gawat ini. sudah jarii. Sudahh.
Ini sudah cukup. Jangan kotori kertas putih ini dengan emosional belaka. Okee
cukup jarii. Aku tak mau melanjutkan inii. Kurasa kau sudah mengerti apa yang
kukatakan. Jadi berhentilah sekarang juga. Atau aku akan memukulmu dengan buku
tebal itu. Jariiiiiiiii cukupppppp !
0 komentar:
Posting Komentar